Kamis, 29 Oktober 2009

Berita Moderamen

“Sada wari radu ras Kabid Personalia Moderamen i GBKP Yogyakarta”

Oleh : Imanuel Ginting’s –Mahasiswa Teologi UKSW-

Kidekah studi Theologia, mbue pengarapen maka lit sada perkunjungen si ni atur moderamen khususna kabid personalia GBKP guna ndahi calon-calon pandita GBKP si sangana studi denga. Tujunna eme mereken informasi-informasi si lit ibas Moderamen GBKP nari i tambah masuken-masuken man mahasiswa Teologi tentang usulen topik entahpe judul skripsi guna menunjang SDM i GBKP masa mendatang. Pengarapen ras pertoton enda akhirna la sia-sia. Minggu 18 Oktober 2009, GBKP Runggun Yogyakarta ngalo-ngalo kerehen Pdt Mindawati Perangin-angin P.hD, Kabid personalia GBKP.

Ibas nats Khotbah Keluaren 4:10-17 alu Tema : i perlengkapi ras i temani TUHAN kalak si i pilihNa. Aplikasina, Pdt Mindawati ngerana man perpulengen maka “Labo perbahan kam maka banci jadi Guru KA/KR, Pertua/Diaken, ntahpe pengurus kategorial. Tapi erkiteken kam enggo i pilih TUHAN!. Bukan gedung gereja asset GBKP, bukan Reatret Center asset GBKP, tapi jemaat GBKP yang adalah sesungguhnya asset GBKP!!, 500 juta dana pembangunen gereja, tapi tragis, Diakonia nya mati!, persoalan hanya karena we talking to much” Janah tole i ituriken pandita enda seputar pengalamenna selama ngajar i Fakultas Teologi UKSW bagepe pengalamen paksa studi i Amerika. Talk less do more!, it’s not possible if Lord with me and you!, nina ibas pendungi khotbahna.

Forum diskusi i benaken kenca enggo dung kebaktin. Kesempaten emas enda i manfaat-ken mahasiwa Teologi UKSW, si reh Salatiga nari bagepe Mahasiswa Tologi UKDW Yogyakarta (KELTO) guna lontarken penungkunen-penungkunen bagepe ndatken informasi arah Moderamen nari. Penungkunen si isehken Selvia Br Sembiring, Priska Natalia Br Sembiring bagepe Imanuel Gintings, seputar uga kidekah enda perkembangen SDM ibas GBKP, seputar syarat-syarat tenaga Detaser, perbedaan setengah rekomendasi ras dem rekomendasi, beasiswa man mahasiswa utusen GBKP, ras masuken arah Moderamen nari terlebih kabid personalia mengenai judul-judul skripsi.

Penungkunen arah mahasiswa nari langsung i tanggapi Pdt Mindawati Perangin-angin, nina :

1. SDM GBKP Saat ini tentu masih tertinggal dengan gereja-gereja lain. Namun sesungguhnya usaha yang dilakukan Moderamen GBKP untuk memajukan perkembangan SDM GBKP tentu ada, meskipun sedikit terhalang karena masalah pola pemikiran yang tidak mudah untuk diselaraskan.

2. Tenaga Detaser sesungguhnya dahulu merupakan tugas Pertua dalam memenuhi tugas Marturia (Pekabaran Injil) namun yang terjadi saat ini Tenaga Detaser diisi oleh Mahasiswa Teologi yang pada umumnya tidak mendapat surat rekomendasi penuh dari GBKP. Namun hal ini sangat didukung untuk mengisi waktu Mahasiswa yang “kosong” untuk melayani panggilannya sebagai calon Pdt GBKP. Minimal pengalaman sudah didapatkan bagi mahasiswa yang mengikuti Detaser. Moderamen dibantu Tim PI yang akan memonitoring tenaga Detaser.

3. Tidak ada yang namanya setengah rekomendasi. Yang ada hanya rekomendasi penuh dari Moderamen GBKP. yang nanti ketika mahasiswa lulus, langsung ditempatkan untuk memenuhi masa Vicaris. Sedangkan yang setengah rekomendasi dan tidak rekomendasi harus mengikuti test dan masa Vicaris-nya ditambah satu tahun lagi. Jadi menjadi tiga tahun untuk dapat ditangkuhkan menjadi Pendeta GBKP.

4. Beasiswa bagi mahasiswa Teologi utusan GBKP (Rekomendasi penuh) akan didapatkan ketika tahun kedua terhitung awal masuk mahasiswa. Mahasiswa yang sudah tahun kedua diharapkan menghubungi Moderamen GBKP untuk mengajukan beasiswa-nya.

5. Moderamen GBKP sangat mendukung mahasiswa Teologi untuk melakukan penelitian dalam skripsinya mengenai studi pustaka Biblika, Misiologi, PAK, dan Agama Masyarakat. Ini penting bagi Moderamen dalam Sumber Daya-nya melakukan LITBANG, penulisan bimbingan Khotbah, PJJ, dan lain-lain.

6. Kalau ditanya dari diri pribadi, saya sangat senang kalau mahasiswa memiliki ke-ahlian khusus dalam bidang tertentu. Mahasiswa punya “style” hubungi Moderamen. Namun dengan syarat, ada dosen pembimbing yang mem-back up mahasiswa. Pasti akan kami bantu untuk kelanjutan studi Mahasiswa selanjutnya. S2 bahkan hingga S3 sekalipun. Dan tidak main-main, jika mahasiswa ber-kompeten kami usahakan mahasiswa akan kami kuliah-kan diluar negeri, minimal di Manila Filipina. Saya serahakan kepada anda mau lahir “cesar” atau “sungsang”. Seperti inilah yang kami maksud untuk mengembagkan SDM GBKP. Ndungi percakapenna

Forum diskusi antara Mahasiswa Teologi UKSW ras UKDW man Kabid Personalia, Pdt Mindawati Perangin-angin enda itutup alu pertoton. Pesan pandita maka Mahasiswa arus tamat tepat waktu, adi banci secepatna gelah kulebe banci i proses Moderamen guna itempatken i perpulungen entahpe lanjut i sekolahken guna ngembangken SDM GBKP. Enda informasi arah penulis nari, salam penulis man kerina Mahasiswa Teologi utusan GBKP. Tetap SEMANGAT ibas studi bagepe pelayanenta i peken anggur TUHAN “Mbelang kap man peranin”. Manusia reh labo guna i elai tapi guna ngelai. (Mat 20:28) AMIN. Tuhan Simasu-masu.

Sabtu, 10 Oktober 2009

Apakah kamu peduli??

(Sebuah refleksi mengenai korban yang tertimpa musibah saat kota Padang terguncang)

Manusia saat ini melulu berbicara mengenai keadilan, menutut hak yang selalu diperdebatkan, berbicara tentang moral. Namun apakah sesungguhnya artinya semua itu tanpa ada introspeksi bagi diri manusia itu sendiri? “Lah itu khan urusan loe? Yang penting gw gak ikut-ikutan toh!!, lagi, “itu sich derita lo, sm gw gak da masalah kok!!”. Ucapan ini sering terbayang ketika sikap ke-egisan kita menggebu-gebu dalam otak manusia. Tanpa berpikir panjang, merayakan “kekayaan-nya sendiri, dan tidak peduli terhadap orang lain. Satu kalimat yang saya petik dari seorang dosen, berbunyi seperti ini : “Keindahan hidup tidak dinilai dari seberapa besar kebahagiaan yang anda alami, tapi keindahan hidup ternilai dari seberapa banyak orang yang bahagia karena kehadiran anda ditengah-tengah mereka”. Lalu pertanyaan pun muncul, apakah keindahan itu diukur hanya dari kebahagian hidup? Saya berani menjawab, YA!, alasanya : bagaimana anda dapat menikmati keindahan tanpa ada kebahagiaan dalam hidup anda? Jemaat mula-mula (Kis 4:32-35) rela membagikan harta-hartanya untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Mereka (Jemaat Mula-mula) menjual rumah, tanah, dan seluruh kepunyaannya itu untuk diserahkan kepada rasul dan para rasul yang membagikannya kepada manusia yang kelaparan dan tertindas. Apa reaksi anda mendengar kisah ini? Jemaat mula-mula memperlihatkan bagaimana kita sebagai orang yang beriman untuk saling topang menopang dalam kesusahan. Mereka percaya bahwa harta yang telah ia kumpulkan dan bagikan itu adalah milik TUHAN dan akan menerima berkat jauh lebih baik dari apa yang mereka percayakan. Terlalu baik bukan? TUHAN tidak bodoh, dalam konteks saat ini, TUHAN tidak menyuruh kita untuk menjual seluruh harta kita dan membagikanNya untuk orang yang tidak mampu. Tapi TUHAN inginkan, minimal kita ingat akan tugas kita hidup didunia adalah sementara, dan hidup saling tolong menolong. Sebagian harta kita yang kita miliki, bila kita memberikannya dengan sepenuh hati, itu sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai anak ALLAH.

Seberapa besar rasa peduli kita? Pertanyaan seperti ini kerap dijumpai dalam pertanyaan pendeta ketika berdiri dimimbar ibadah Minggu. Yang saya amati, jemaat tidak ada yang menjawab dan tersenyum manis. Menurut hemat saya, Oh.. mungkin mereka menjawabnya dalam hati. Munculnya kepedulian yang ada pada kita yaitu ketika kita sadar bahwa seluruh yang kita miliki bukan milik kita seluruhnya, Diakonia, mengerti dan memahami akan definisi KASIH, dan sebagainya. Tapi seluruh itu tidak menjamin ketika kita hanya bicara saja “Hey, loe tau gak!! Gw ini peduli loh” (tapi itu hanya ngomong saja). Sikap kepedulian tidak hanya diucapkan, tapi juga diwujudnyatakan. Gempa yang terjadi baru-baru ini membuka mata hati kita untuk saling memperhatikan, saling peduli satu dengan yang lain, memberi, dan masih banyak lagi. 7,6 SR bukan gempa kecil, manusia dan infrastruktur turu menjadi korban, “KAMI TURUT PRIHATIN SAUDARAKU.. DENGAN KEKUATAN DAN KESANGGUPAN KU KAMI DATANG MERINGANKAN BEBANMU. Saatnya kita beraksi saudara!! Bantu saudara kita yang menjadi korban agar penderitaan yang mereka alami berkurang. Saluran bantuan dapat anda kirim langsung melalui

BRI Cabang Padang

No Rek : 0058.01.055424.50.3

a.n : Tim Peduli Bencana GBKP Padang

“KETIKA AKU SAKIT ENGKAU DATANG MELAWAT AKU”

MATIUS 25:36 D

Salam hangat :

Pdt Masada Sinukaban dan nora

Imanuel Ginting Suka

PERMATA Sektor Salatiga